Rabu, 14 Mei 2008

NYERI

Nyeri merupakan tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis

1. Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan

2. Teori Specificity “suggest” menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord

komponen fisiologis nyeri:

Resepsi :

proses perjalanan nyeri

Persepsi :

kesadaran seseorang terhadap nyeri

Reaksi :

respon fisiologis & perilaku setelah mempersepsikan nyeri

Teori Get Control

Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri

Meinhart & McCaffery mendiskripsikan 3 fase pengalaman nyeri:

Fase antisipasi-----terjadi sebelum nyeri diterima.

Fase sensasi-----terjadi saat nyeri terasa.

Fase akibat (aftermath)------terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti

Indikator perubahan tingkah laku

vokalisasi:

Mengaduh

Menangis

Sesak Nafas

Mendengkur

Ekspresi Wajah:

Meringis

Menggeletukkan gigi

Menggigit bibir

Gerakan tubuh:

Gelisah

Imobilisasi

Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan

Interaksi sosial:

Menghindari percakapan

Menghindari kontak sosial

Penurunan rentang perhatian

Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri

Fundamental of Nursing

skala nomerik

0 : adalah tidak nyeri.

1 –2 : Nyeri ringan.

3 – 5 : Moderat/ sedang.

6 – 7 : Severe/ berat.

8 – 10 : sangat berat.

diagnosa keperawatan

Nyeri akut b.d injuri fisik, pengurangan suplai darah, proses melahirkan

managaman nyeri non farmakologi

Sentuhan terapeutik

Akupresur

Relaksasi & tehnik imajinasi

Guided imagery

Distraksi

Anticipatory guidence

Hipnotis

Biofeedback

Stimulasi kutaneus (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation)

managaman nyeri farmakologi

Analgesik inhalasi→kloroform,tri kloretilen,dinitrogen oksida, oksigen.

Analgesik opoid/opium berefek sedasi tdk analgesi

Jenis:

petidin dalam bentuk kuat,

codeindalam bentuk lemahnya

Diamorfin.

Meptazinon

Peran perawat dalam penatalaksanaan nyeri---

Mengidentifikasi penyebab nyeri

Kolaborasi dengan tim kes lain u/ pengobatan nyeri

Memberikan intervensi pereda nyeri

Mengevaluasi efektivitas pereda nyeri

Bertindak sbg advokat jika pereda nyeri tidak efektif

Sebagai pendidik keluarga & pasien ttg manajemen nyeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment