Nyeri merupakan tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis
1. Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan
2. Teori Specificity “suggest” menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord
komponen fisiologis nyeri:
Resepsi :
proses perjalanan nyeri
Persepsi :
kesadaran seseorang terhadap nyeri
Reaksi :
respon fisiologis & perilaku setelah mempersepsikan nyeri
Teori Get Control
Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri
Meinhart & McCaffery mendiskripsikan 3 fase pengalaman nyeri:
Fase antisipasi-----terjadi sebelum nyeri diterima.
Fase sensasi-----terjadi saat nyeri terasa.
Fase akibat (aftermath)------terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti
Indikator perubahan tingkah laku
vokalisasi:
Mengaduh
Menangis
Sesak Nafas
Mendengkur
Ekspresi Wajah:
Meringis
Menggeletukkan gigi
Menggigit bibir
Gerakan tubuh:
Gelisah
Imobilisasi
Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan
Interaksi sosial:
Menghindari percakapan
Menghindari kontak sosial
Penurunan rentang perhatian
Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri
Fundamental of Nursing
skala nomerik
0 : adalah tidak nyeri.
1 –2 : Nyeri ringan.
3 – 5 : Moderat/ sedang.
6 – 7 : Severe/ berat.
8 – 10 : sangat berat.
diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d injuri fisik, pengurangan suplai darah, proses melahirkan
managaman nyeri non farmakologi
Sentuhan terapeutik
Akupresur
Relaksasi & tehnik imajinasi
Guided imagery
Distraksi
Anticipatory guidence
Hipnotis
Biofeedback
Stimulasi kutaneus (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation)
managaman nyeri farmakologi
Analgesik inhalasi→kloroform,tri kloretilen,dinitrogen oksida, oksigen.
Analgesik opoid/opium berefek sedasi tdk analgesi
Jenis:
petidin dalam bentuk kuat,
codeindalam bentuk lemahnya
Diamorfin.
Meptazinon
Peran perawat dalam penatalaksanaan nyeri---
Mengidentifikasi penyebab nyeri
Kolaborasi dengan tim kes lain u/ pengobatan nyeri
Memberikan intervensi pereda nyeri
Mengevaluasi efektivitas pereda nyeri
Bertindak sbg advokat jika pereda nyeri tidak efektif
Sebagai pendidik keluarga & pasien ttg manajemen nyeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment